Zeolit
ditemukan dalam batuan tufa yang terbentuk hasil sedimentasi debu vulkanikyang telah mengalami proses alterasi.
Sebagai produk piroklastik atau aktivitasgunung api berupa semburan ke udara
yang kemudian jatuh kedalam suatulingkungan pengendapan, selanjutnya
bahan tersebut mengalami rombakan oleh aktivitas air dan terendapkan kembali
pada lingkungan pengendapan yang lain,karena aktivitas tektonik berupa
pengangkatan dan diikuti oleh proses eksogenik yang intensif menyebabkan bahan galian
tersebut tersingkap seperti saat ini. Proses alterasi berlangsung pada lingkungan
pengendapan yang baru menyebabkan terubahnya sebagian material gelas vulkanik yang
berukuran halus menjadi mineral zeolit.
Secara geologi endapan zeolit
terbentuk karena proses sedimentasi debu vulkanik pada lingkungan danau yang bersifat
alkali, proses diagenetik dan proses hidrothermal.Berdasarkan genesanya
zeolit dapat terbentuk oleh:
II.1.1. Endapan zeolit yang berasal
dari sedimen debu vulkanik
Endapan
zeolit jenis ini dicirikan oleh zona mineralogi secara lateral. Keadaan ini diakibatkan oleh perubahan komposisi
air danau yaitu mulai dari indikasi debu vulkanik yang tidak mengalami
alterasi dan tersingkap pada batas cekungan danau, kemudian diikuti oleh zona zeolit
yang pada akhirnya terbentuk zona natrium feldsfar ditengah - tengah cekungan. Endapan
zeolit jenis ini mempunyai struktur yang sangat sederhana dengan ketebalan hanya
beberapa centimeter hingga beberapa meter.
Daerah
penyebaran cukup luas dan mempunyai konsentrasi tinggi untuk jenis mineral zeolit tertentu. Endapan ini umumnya
dijumpai pada daerah yang bersifat asam dan kering dan mineral zeolit yang umum
adalah klinoptilolit, erionit, khabazit dan filipsit.
II.I.2. Endapan zeolit yang berasal
dari alterasi air tanah
Endapan
zeolit jenis ini dicirikan oleh lapisan tufa riolitik yang tebal. Zona zeolit yang terbentuk lebih bersifat
vertikal dari pada horizontal. Keadaan ini disebabkan oleh perubahan komposisi kimia
sebagai akibat reaksi dengan air tanah. Endapan ini mempunyai ketebalan yang dapat
mencapai ratusan meter. Mineral zeolit yang umum dijumpai
adalah jenis klinoptilolit dan mordenit.
II.I.3. Endapan zeolit jenis
diagenetik
Endapan
zeolit jenis ini dicirikan oleh perlapisan yang sangat tebal dengan penyebaran yang sangat luas, namun
kandungan mineral zeolit sangat rendah. Endapan zeolit jenis ini mengandung
mineral heulandit dan laumonit
II.I.4. Endapan zeolit jenis
Hidrothermal
Endapan
zeolit jenis ini dicirikan oleh zona mineralisasi klinoptilolit dan mordenit pada daerah intrusi yang dangkal dan
dingin. Endapan zeolit jenis ini mempunyai kadar yang tinggi, keterdapatannya
dialam sangat terbatas, sehingga kurang begitu ekonomis untuk ditambang.
II.2.SIFAT ZEOLIT
Didalam
penggunaannya sebagai bahan galian industri zeolit sangat ditentukan oleh sifat - sifat fisik dan kimianya.
Sifat - sifat tersebut sangat mempengaruhi didalam proses industri. Sifat zeolit tersebut
terdiri dari:
II.2.1.Penyerap
Penyerap
adalah proses ikatan suatu molekul atau unsur pada permukaan unsur lain. Penggunaan zeolit sebagai bahan
penyerap karena:
- zeolit bersifat selektif dan
mempunyai kapasitas tukar kation cukup tinggi
- zeolit dapat memisahkan molekul -
molekul berdasarkan ukuran dan bentuk struktur
kristal zeolit
Jika
beberapa molekul memasuki sistem pori zeolit salah satu molekul tersebut akan tertahan yang berdasarkan pada
kepolaran atau efek interaksi molekul tersebut dengan zeolit.
II.2.2. Penukar Kation
Mineral
alam, seperti zeolit dan lempung (senyawa kation-kation dalam zeolit dapat dipertukarkan dengan kation lain di
luar kerangka zeolit dalam suatu larutan.Kation kation dalam zeolit dapat ditukarkan
dengan kation lain dalam suatu larutan. Hal ini disebabkan oleh ion - ion dalam pori
- pori kristal zeolit selalu memelihara kenetralan muatan listriknya, selain disebabkan
oleh ion yang dapat bergerak bebas, kapasitas tukar kation tergantung kepada
ukuran, muatan ion, dan jenis zeolit. Selain sebagai penukar kation zeolit juga dapat
berfungsi sebagai penukar anion. Dalam hal ini kedudukan gugus hidroksil (OH) pada
zeolit memegang peranan penting. Gugus hidroksil pada zeolit dapat dibentuk
dengan metode deamonisasi melalui proses pertukaran ion NH4 pada zeolit.
Bila suatu
zeolit dicelup dalam larutan, ion-ion dari muatan yang berlawanan dengan muatan yang ada pada zeolit, akan
tertarik dan menempel pada permukaannya. Ionion yang menempel tersebut dapat
dilepaskan kembali (dielutriasi) dengan cara mencuci zeolit dalam larutan yang
mengandung ion-ion dengan tanda yang sama seperti muatan yang ada pada zeolit
asal. Pada dasarnya senyawa - senyawa alumina silikat mengandung kation aluminium,
SiO2 dan logam alkali tanah / logam alkali.
Struktur
zeolit yang mempunyai struktur rangka 3 dimensi dengan rongga - rongga dan lorong - lorong teratur secara
berkesinambungan dengan ukuran tertentu, maka ion ion logam dan molekul air
bergerak. Dengan struktur ini zeolit yang mempunyai karekteristik spesifik sebagai
penapis molekul yang baik dan dapat berhidrasi – dehidrasi secara reversibel. Sifat
ini antara lain dimanfaatkan didalam penjernihan air, bidang pertanian, untuk mengontrol
pembebasan ion - ion NH4, Ca 2+, K dan N2 dari pupuk karena zeolit dapat secara
efektif meningkatkan kapasitas tukar kation alkali tanah hingga ion - ion pupuk tersebut
tidak mudah larut. Juga dimanfaatkan dalam pengolahan limbah air industri,
limbah peternakan, limbah rumah tangga dan industri bahan makanan, untuk menghilangkan
kesadahan air dan bau, warna dari limbah sampah atau industri.
II.2.3. Katalis
Reaksi
katalis terjadi didalam pori - pori kristal zeolit. Oleh karena itu sifat
zeolit yang sangat penting sebagai katalis
adalah ukuran pori - pori dan volume kosong yang besar, disamping itu
perbandingan atom Si dan Al mempengaruhi sifat zeolit sebagai katalis. Sifat - sifat
tersebut dapat terjadi karena struktur dan sifat muatan listrik yang dimiliki oleh kerangka
zeolit baik, pada permukaan maupun didalam rongganya. Zeolit baru akan bekerja
sesuai dengan struktur kimiawinya setelah mengalami proses pengolahan. Zeolit
adalah salah satu diantara sekian banyak mineral senyawa alumina silikat,
dengan kerangka struktur 3 dimensi senyawa alumina silikat terdiri dari dua
bagian yaitu bagian netral dan bagian yang bermuatan. Bagian netral semata - mata dibangun
oleh silikon dan oksigen dan jenisnya bervariasi antara SiO4 sampai SiO2.
Bagian muatan dibangun oleh ion alumina dan oksigen, dalam bagian ini terjadi
penggantian ion pusat silikon bervalensi empat dengan kation aluminium yang
bervalensi tiga, sehingga setiap penggantian ion silikon oleh ion aluminium memerlukan
satu ion logam alkali tanah yang monovalen atau setengah ion logam bivalen
seperti Na+, K+, Cr 2+, Mg 2+, Ba 2+ dan lain - lain, untuk menetralkan muatan listriknya.
Sebagai katalis zeolit mempunyai keistimewaan berupa lama pemakaian (life time)
yang lebih panjang bila dibandingkan dengan bahan katalis lainnya.
II.3. MINERALOGI
Zeolit
alam merupakan senyawa alumino silikat terhidrasi dengan unsur utama yang terdiri dari kation alkali dan alkali
tanah. Senyawa ini berstruktur tiga dimensi dan mempunyai pori yang dapat diisi oleh
molekul air. Rumus empiris zeolit alam adalah:
M2/n Al2O3 x(SiO2) yH2O
Dimana :
M ; kation alkali atau alkali tanah
n ; valensi kation
x ; suatu harga dari 2-10
y ; suatu harga dari 2-7
Ion Na dan
K merupakan kation yang dapat dipertukarkan sedangkan atom Al dan Si merupakan struktur kation dan oksigen
akan membentuk struktur tetrahedron pada zeolit. Molekul - molekul air yang
terdapat dalam zeolit merupakan molekul yang mudah lepas. Zeolit alam terbentuk
dari reaksi antara batuan tufa asam berbutir halus dan bersifat riolitik dengan air pori
atau air meteorik. Komponen utama pembangun
struktur
zeolit adalah struktur bangun primer (SiO4)4- yang mampu membentuk struktur
tiga dimensi. Muatan listrik yang dimiliki oleh kerangka zeolit baik yang terdapat dipermukaan maupun didalam
pori menyebabkan zeolit dapat berperan sebagai penukar kation, penyerap dan
katalis.
Pori -
pori zeolit terbentuk dengan cara pengusiran air pada pemanasan diatas 100 0C. Kesadahan seperti ini memungkinkan
zeolit dapat menyerap molekul - molekul yang mempunyai garis tengah lebih kecil
dari pori - pori zeolit tersebut. Kandungan air yang terperangkap dalam rongga zeolit
biasanya berkisar antara 10-35%.
Perbandingan
antara atom Si dan Al yang bervariasi akan menghasilkan banyak jenis atau spesies zeolit yang terdapat
dialam. Sampai saat ini telah ditemukan lebih dari 50 jenis spesies zeolit, namun mineral
pembentuk zeolit terbesar ada 9 yaitu analsim, habazit, klinoptilolit, erionit,
morenit, ferrierit, heulandit, laumontit dan fillipsit.
Tabel 2.1. Stabilitas
zeolit terhadap suhu
Jenis Mineral Zeolit Suhu
Klinoptilolit (kaya ion Ca) 500 0 C (maks.)
Klinoptilolit (kaya ion K) 8000C (maks.)
Khabazit 600 - 8650C
Laumonit 345 - 8000C
Mordenit 800 - 10000C
Filipsit 360 - 4000C
II.4.
KRISTALOGRAFI
Zeolit adalah kristal alumino silikat dari elemen grup IA
dan grup IIA seperti natrium, kalium, magnesium, dan kalsium. Struktur Kristal
zeolit memebentuk suatu kerangka tetrahedron berantai dalam bentuk tiga
dimensi. Pada Kristal zeolit, kedudukan atom pusat tetrahedron ditempati oleh
atom Si dan Al, sedangkan atom atom oksigen barada pada sudut sudutnya.
Kedudukan atom Al dalam posisi tetrahedral memerlukan
tambahan muatan positif sebagai penetral muatan listrik, seperti kation logam
alkali atau alkali tanah. Keadaan sespeti ini yang menyababkan zeolit dapat
bersifata sebagai penukar kation (cation- exchange ) sedangkan pori pori yang
terdapat di dalam struktur Kristal zeolit diisi oleh molekul air. Pada umumnya
pori pori tersebut mancapai 20-30% dari total volume kristalnya.
Struktur Kristal zeolit mempunyai sifat hidrofolik serta
memperlihatkan sifat afinitas yang sangat kuat terhadap molekul air. Dengan
demikian semua aplikasi adsorbs (penjerapan ) dan reaksi reaksi lainnya memerlukan
proses dehidrasi terlebih dahulu untuk mencpai kondisi bebas air. Perlu
diketahui bahwa semua proses penjerapan katalis, dan penukaran kation terjadi
di dalam struktur Kristal zeolit ini.
Secara
garis besar, struktur zeolit dibangun tiga bagian utama, yaitu :
ü Unit
bangun primer (TO4) yaitu tetrahedron dari tempat empat oksigen
dengan atom pusat tetrahedra (T) adalah Si4+ dan Al3+.
Semua atom oksigen mengambil bagian di antara dua tetrahedral (TO2)n
ü Unit
bangun sekunder, yaitu susunan tetrahedral yang membentuk cincin, seperti
cincin tunggal berbentuk lingkaran empat, enam, delapan atau berbentuk kubus
serta cincin ganda lingkar empat, prisma heksagonal atau gabungan dari dua
cincin lingkar empat.
ü Polihedra
besar yang simetri dan tersusun atas kudung oktahedra, 11-hedra atau unit
concridal, serta 14- hedra atau unit ganelimit.
Beberapa specimen zeolit berwarna
putih, kebiruan, kemerahan, coklat,dll., karena hadirnya oksida besi atau logam
lainnya. Densitas zeolit antara2,0 - 2,3 g/cm3, dengan bentuk halus
dan lunak. Kilap yang dimiliki bermacam-macam.
Struktur zeolit dapat dibedakan dalam tiga komponen yaiturangka
aluminosilikat, ruang kosong saling berhubungan yang berisi kationlogam, dan
molekul air dalam fase occluded.Morfologi dan sistem Kristal zeolit.
Zeolit berbentuk kristal aluminosilikatterhidrasi yang mengandung muatan
positif dari ion-ion logam alkali dan alkalitanah dalam kerangka kristal tiga
dimensi, dengan setiap oksigen membatasiantara dua tetrahedral
Gambar 2.4. Rangka zeolit yang terbentuk dari ikatan 4
atom O dengan 1 atom Si(Bell, 2001)
II.5.
CADANGAN ZEOLIT DI INDONESIA
Penyelidikan sumber daya zeolit di Indonesia masih belum
banyak dilakukan. Walaupun demikian, Indikasi adanya endapan di berbagai tempat
yang telah diketahui, secara umum dijumpai pada sebaran batuan berumur tersier.
Beberapa
daerah di Indonesia yang diperkirakan mempunyai cadangan zeolit sangat besar
dan berpotensi untuk dikembangkan, yaitu Jawa Barat dan Lampung.
Sedangkan
di pulau jawa khususnya Jawa Barat, Jumlah cadangan zeolit di Provinsi Jawa
Barat hingga akhir 2008 tercatat 209,57 juta ton. Daerah penghasil zeolit di
provinsi ini adalah:
1.
Kabupaten Sukabumi
2. Kabupaten Bogor
3. Kabupaten Tasikmalaya
4. Kabupaten Ciamis
2. Kabupaten Bogor
3. Kabupaten Tasikmalaya
4. Kabupaten Ciamis
PERTAMBANGAN
3.1 Penambangan
Secara umum, penambangan zeolit
dilakukan secara tambang terbuka. Peralatan yang digunakan dapat yang
sederhana hingga mekanis, tergantung kepada kapasitas produksi (skala menengah
ke atas), penggalian zeolit dengan cara pemboran dan peledakan tidak dapat
dihindari, mengingat kekerasan zeolit cukup tinggi.
Tahap penambangan zeolit terdiri
atas :
- Pengupasan tanah penutup.
- Penggalian zeolit, manual atau dengan pemboran dan peledakan.
- Pemuatan.
- Pengangkutan.
Produk tambang zeolit berukuran 20 –
30 cm, atau sesuai dengan mesin peremuk utama yang digunakan.
3.2 Pengolahan
Pengolahan zeolit dilakukan dalam
dua tahapan, yaitu pengecilan ukuran dan proses aktivasi (Gambar 2).
a. Pengecilan Ukuran
Pengecilan ukuran dilakukan melalui
beberapa tingkatan, yaitu mulai dari peremukan (crushing) sampai dengan
penggerusan (grinding).
Tahapan ini adalah untuk memperoleh
ukuran produk sesuai dengan tujuan pemanfatan. Produk yang dihasilkan dapat
secara langsung digunakan (bidang pertanian dan peternakan) atau diproses
aktivasi terlebih dahulu.
Tingkatan dan peralatan yang
digunakan dalam tahap pengecilan ukuran adalah :
Peremukan :
- Crusher dan screen (ayakan).
- Ukuran produk 3 cm.
b. Aktivasi
Proses aktivasi bertujuan untuk
meningkatkan sifat-sifat khusus zeolit dengan membuang unsur pengotor yang
terdapat di dalam zeolit. Ada dua cara yang digunakan dalam proses aktivasi
zeolit, yaitu pemanasan dan kimia.
Pemanasan
Pemanasan dilakukan dalam suatu
tungku putar (rotary kiln) dengan menggunakan hembusan udara panas pada
suhu 200 – 400oC anatar 2-3 jam, tergantung kandungan unsur
pengotor, serta stabilitas zeolit terhadap panas.
Stabilitas ini dipengaruhi oleh
jenis mineral zeolit yang terkandung, atau rasio atom Si dan Al (Tabel 5).
Kimia
Aktivasi secara kimia dilakukan dengan cara
peredaman dan pengadukan zeolit dalam suatu larutan asam (H2SO4
atau HCl) atau larutan soda kaustik (NaOH). Mineral mordenit dan klinoptilolip
akan melepaskan ion Al 3+. Perubahan konsentrasi asam berakibat
perubahan perbandingan atao Si dan Al
06.27 |
Category:
kuliahQ
|
1 komentar
Comments (1)
zeolite ini unik, material yang sebagian ilmuan menyebutnya sebagai "magic material"
zolite indonesia