Bowen menentukan bahwa mineral
spesifik dari temperature tertentu hasil pendinginan magma. Pada tempertatur
tinggi akan berasosiasi dengan magma mafik dan intermediet, secara umum
kemajuan ini dibagi menjadi dua cabang. Cabang pertama Continuous menjelaskan
mengenai evolusi plagioklas feldspar mulai dari yang kaya calsium (Ca) dan kaya
sodium (Na). Cabang berikutnya discontinuous mendeskripsikan formasi atau
bentuk mineral mafik seperti olivine, pyroxene, amphibole dan bitotit mika. Hal
aneh yang ditemukan pada Bowen adalah mengenai bagian discontinuous. Bowen
disusun suatu seri yang dikenal dengan Bowen’s Reaction Series.
Bowen’s Reaction Series merupakan
urut-urutan pendinginan batuan beku. Sedangkan batuan beku atau igneous rock
itu sendiri adalah batuan yang terbentuk dari proses pembekuan magma di bawah
permukaan bumi atau hasil pembekuan lava di permukaan bumi. Menurut para ahli
seperti Turner dan Verhoogen (1960), F. F Groun (1947), Takeda (1970), magma
didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang pijar terbentuk secara
alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.500 – 2.500ºC dan bersifat mobile (dapat
bergerak) serta terdapat pada kerak bumi bagian bawah.
Dalam magma tersebut terdapat
beberapa bahan yang larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine, fluorine,
iron, sulphur, dan lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas magma, dan
non-volatile (non-gas) yang merupakan pembentuk mineral yang lazim dijumpai
dalam batuan beku.Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke
permukaan bumi, maka mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal
dengan peristiwa penghabluran. Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat
(magma), oleh NL.
Temperatur tertentu magma dapat
menghasilkan olivine, tetapi jika magma yang sama mengalami pendinginan lebih
lanjut, olivine akan bereaksi dengan magma yang terbentuk terakhir, dan
mengubah mineral selanjutnya pada seri tersebut dalam hal ini (pyroxene).
Pendinginan lebih lanjut dan pyroxene berubah ke amphibole dan kemudian ke
biotit.
Dari diagram di atas, sebelah
kiri mewakili mineral-mineral mafik, dan yang pertama kali terbentuk adalah
olivin pada temperatur yang sangat tinggi (1200ºC) dengan proporsi
besi-magnesium dan silikon adalah 2:1 dan membentuk komposisi (Fe2Mg).2SiO4.
Tetapi jika magma jenuh oleh SiO2, maka piroksen yang terbentuk pertama kali,
dengan perbandingan antara besi-magnesium dengan silikon adalah 1:1 membentuk
komposisi (MgFe)SiO3 pada temperatur yang lebih rendah.
Olivin dan piroksen merupakan pasangan Incongruent Melting, dimana setelah pembentukan, olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk piroksen. Temperatur menurun terus dan pembentukan mineral berjalan sesuai dengan temperaturnya. Mineral yang terakhir terbentuk adalah biotit. Karena terjadi demikian maka reaksi ini disebut dengan reaksi diskontinyu atau reaksi tidak menerus.
Seri berikutnya yang ada disebelah kanan mewakili kelompok plagioklas karena didominasi atau hanya terdapat mineral plagioklas. Pada temperatur yang sangat tinggi (1200ºC) yang mengkristal adalah plagioklas-Ca, dimana komposisinya didominasi oleh kalsium dan sebagian kecil silikon dan aluminium. Pengkristalan selanjutnya yang berlangsung secara menerus, komposisi Ca akan semakin berkurang dan kandungan Na (sodium) akan semakin meningkat, sehingga pengkristalan terakhir adalah plagioklas-Na. Reaksi pada seri ini disebut seri kontinyu karena berlangsung secara terus menerus. Mineral mafik dan plagioklas bertemu pada mineral potasium feldspar dan menerus ke mineral yang stabil, yang tidak mudah terubah menjadi mineral lain pada temperatur sekitar 600ºC.
Olivin dan piroksen merupakan pasangan Incongruent Melting, dimana setelah pembentukan, olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk piroksen. Temperatur menurun terus dan pembentukan mineral berjalan sesuai dengan temperaturnya. Mineral yang terakhir terbentuk adalah biotit. Karena terjadi demikian maka reaksi ini disebut dengan reaksi diskontinyu atau reaksi tidak menerus.
Seri berikutnya yang ada disebelah kanan mewakili kelompok plagioklas karena didominasi atau hanya terdapat mineral plagioklas. Pada temperatur yang sangat tinggi (1200ºC) yang mengkristal adalah plagioklas-Ca, dimana komposisinya didominasi oleh kalsium dan sebagian kecil silikon dan aluminium. Pengkristalan selanjutnya yang berlangsung secara menerus, komposisi Ca akan semakin berkurang dan kandungan Na (sodium) akan semakin meningkat, sehingga pengkristalan terakhir adalah plagioklas-Na. Reaksi pada seri ini disebut seri kontinyu karena berlangsung secara terus menerus. Mineral mafik dan plagioklas bertemu pada mineral potasium feldspar dan menerus ke mineral yang stabil, yang tidak mudah terubah menjadi mineral lain pada temperatur sekitar 600ºC.
18.19 |
Category:
kuliahQ
|
0
komentar
Comments (0)